Waktu Sekarang

27 Juli 2024 00:54

Alumni Desak SMAN 1 Bangil Tak Jadi Taruna Madani

Kategori :

Share:

Share on facebook
Share on twitter
Share on pinterest
Share on linkedin
Share on whatsapp

Pasuruan, – Rencana penghapusan SMAN 1 Bangil ke SMAN 1 Taruna Madani terus menuai pertentangan. Bahkan, kemarin (3/1), sejumlah alumni SMAN 1 Bangil mendatangi legislatif, untuk meminta dukungan.

Tidak ada kata lain yang mereka serukan. Agar rencana perubahan SMAN 1 Bangil menjadi SMAN 1 Taruan Madani dibatalkan. “Kami tidak menolak keberadaan SMAN 1 Taruna Madani. Asalkan, tidak mengotak-atik keberadaan SMAN 1 Bangil,” tandas Sifak, salah satu warga Bangil yang juga alumni angkatan 2003 di SMAN 1 Bangil tersebut.

Menurut Sifak, ada beberapa hal yang membuat ia dan yang lainnya, tak sepakat jika transformasi SMAN 1 Bangil menjadi SMAN 1 Taruna Madani diberlakukan. Salah satunya, berkaitan dengan kuota.

Saat ini, jumlah siswa ajaran baru, rata-rata mencapai 430 anak. Sementara, bila diterapkan SMAN 1 Taruna Madani, hanya menerima 400 anak. Itupun, sebagian merupakan warga luar Bangil dan Pasuruan.

Parahnya lagi, soal biaya. Sekolah tersebut, diperkirakannya hanya untuk orang-orang kaya. Sementara, anak-anak dari kalangan kurang mampu dari sisi finansial, jangan berharap bisa bersekolah di SMAN setempat.

Sebab, biaya yang harus dikeluarkan, tidaklah sedikit. Sebulan, biaya yang harus dikeluarkan mencapai Rp 2,5 juta. “Belum termasuk biaya masuk yang mencapai belasan juta. Bisa dibayangkan beban masyarakat yang ingin bersekolah negeri di sana. Pendidikan murah, jelas tidak ada lagi sudah,” ujarnya berkeluh kesah.

Terlebih lagi, sosialisasi kepada masyarakat masih rendah. Banyak yang awam dengan rencana pendirian SMAN 1 Taruna Madani tersebut. “Mereka memperoleh informasi, hanya pendidikan yang istimewa di sana. Tapi, tidak mengetahui hal-hal mendasar, seperti biaya hingga kuota yang bisa bersekolah,” tandasnya.

Karena itulah, ia berharap dukungan legislatif. Agar menyerukan persoalan ini, hingga tingkat Provinsi. Supaya, rencana penetapan SMAN 1 Bangil menjadi SMAN 1 Taruna Madani dibatalkan.

“SMAN 1 Bangil tetap harus ada. Agar warisan dan sejarah perjuangan tetap ada. Boleh mendirian SMAN 1 Taruna Madani. Asalkan tidak di SMAN 1 Bangil yang merupakan satu-satunya SMA negeri di Bangil,” harap dia.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Andri Wahyudi memahami apa yang dirasakan masyarakat Bangil dan para alumni. Ia mengakui, warga tidak menolak keberadaan SMAN 1 Taruna Madani. Asalkan, tidak mengubah SMAN 1 Bangil.

“Kami di legislatif, siap kok mendukung pendirian SMAN 1 Taruna Madani. Misalnya, persoalan lahan. Tapi, tidak dengan memigrasi SMAN 1 Bangil,” tuturnya.

Untuk itulah, pihaknya akan menyampaikan unek-unek tersebut ke tingkat DPRD Provinsi Jatim. Supaya, suara dari masyarakat bisa disampaikan ke Gubernur. Dengan harapan, perubahan SMAN 1 Bangil menjadi SMAN 1 Taruna Madani dibatalkan.(rif).

No Tag
Matarajawali
Di Post : 20:35
Berita Serupa