matarajawali.net – Kab.Bekasi
Siang itu, suasana di depan sebuah masjid di Kp Wangkal Kali Jaya, Cikarang Barat Kabupaten Bekasi mendadak hening ketika Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menghampiri sekelompok warga yang tengah berdiri di pinggir jalan dengan kotak amal. Mereka diketahui sedang menggalang dana untuk pembangunan masjid.
Dengan gaya khasnya yang lugas namun tetap santun, Dedi Mulyadi menegur kegiatan tersebut. Ia menilai,bahwa praktik meminta sumbangan di jalan bukanlah cara yang ideal untuk mencari dana pembangunan rumah ibadah.
“Saya bukan melarang orang beramal, tapi caranya harus tertib dan tidak membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Kalau untuk kebaikan, pemerintah akan bantu,” ujar Gubernur Dedi Mulyadi di hadapan warga.

Namun teguran itu tidak berujung marah. Sebaliknya, Dedi justru menyatakan niatnya akan memberikan bantuan sebesar Rp.50 juta kepada pengurus masjid sebagai bentuk dukungan agar kegiatan keagamaan tetap berjalan tanpa harus turun ke jalan.
Bagi pengurus masjid, teguran itu menjadi pelajaran berharga.
> “Kami menerima dengan lapang dada. Kami sadar, kegiatan meminta sumbangan di jalan memang kurang tepat,” ujar Suhaeri selaku ketua DKM dengan nada rendah hati.
Mereka pun menyambut baik niat baik sang gubernur.
> “Alhamdulillah, kami sangat berterima kasih atas perhatian beliau. Bantuan itu tentu sangat berarti bagi kami,” lanjutnya.
Pihak pengurus berkomitmen untuk tidak lagi menggalang dana di jalan.
> “Insyaallah, ke depan kami akan mencari cara yang lebih tertib dan sesuai aturan,” tutupnya.
Ustadz Suhaeri selaku DKM Masjid Al-Husni juga menjelaskan bahwa jika ada donatur yang ingin memberikan sebagian besar rejeki nya bisa dikirim melalui rekening yang sudah tertera.
Dari teguran yang semula terasa keras, kini tumbuh harapan baru. Bahwa niat baik, bila disampaikan dengan cara yang benar, bisa membuka jalan menuju kebaikan yang lebih besar.(riz)



