Foto: Ketua JPL Bekasi Raya, Saman Donal
matarajawali.ner; Kabupaten Bekasi – Jurnalis Pecinta Lingkungan (JPL) kembali menegaskan komitmennya untuk terus mengawal dan menyuarakan isu-isu lingkungan hidup, khususnya di wilayah industri. Aktivitas industri dinilai memiliki potensi besar dalam menimbulkan pencemaran dan kerusakan lingkungan apabila tidak diawasi dengan ketat dan tidak dikelola sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Ketua JPL Bekasi Raya, Saman Donal, menyampaikan bahwa keberadaan kawasan industri di Kabupaten Bekasi menjadi perhatian serius organisasi jurnalis ini. Menurutnya, banyak aktivitas produksi dan pengelolaan limbah industri yang berpotensi mencemari air, udara, maupun tanah di sekitar lingkungan masyarakat.
“Kami tidak hanya menjalankan fungsi kontrol sosial melalui pemberitaan, tetapi juga memastikan setiap temuan atau indikasi pelanggaran lingkungan ditindaklanjuti dengan langkah konkret. JPL akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait sesuai kapasitasnya, baik pemerintah daerah, dinas lingkungan hidup, maupun aparat penegak hukum,” ujar Saman Donal.
JPL menilai bahwa transparansi dan tanggung jawab perusahaan terhadap pengelolaan limbah, izin lingkungan, serta penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) harus menjadi prioritas utama dalam kegiatan industri.
Selain itu, JPL juga mengajak masyarakat untuk aktif memberikan informasi terkait dugaan pencemaran atau pelanggaran lingkungan di wilayahnya. Informasi tersebut akan menjadi bahan investigasi dan laporan resmi agar persoalan lingkungan dapat ditangani secara objektif dan profesional.
> “Kepedulian terhadap lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau aktivis, tetapi juga masyarakat dan pelaku industri. JPL akan terus berada di garda terdepan dalam mengawal isu-isu lingkungan untuk menjaga keberlanjutan hidup generasi mendatang,” tegas Saman Donal.
Dengan sikap konsisten dan langkah-langkah nyata yang diambil, Jurnalis Pecinta Lingkungan menegaskan diri sebagai mitra kritis namun konstruktif dalam menjaga keseimbangan antara pembangunan industri dan pelestarian lingkungan hidup.
