matarajawali.net – Kota Malang; Ali Muthohirin dalam Arahnya menyampaikan sosialisasi kali ini adalah peralihan dari gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) yang bertujuan untuk memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku kurang sehat. Sosialisasi ini dilakukan sekaligus memberikan edukasi langkah-langkah pencegahan yang tepat terhadap masalah kesehatan yang dialami.
“Sosialisasi pola hidup sehat seperti ini sangat penting dilakukan. Kita sebagai pelayan masyarakat wajib menjaga kesehatan, karena tanggung jawab utama kita adalah pelayanan terbaik bagi masyarakat, yang syarat utamanya adalah kita semuanya harus sehat,” tambahnya
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinkes Kota Malang dr. Husnul Muarif menambahkan bahwa dari screening risiko penyakit tidak menular (PTM) yang telah dilakukan pada tahun 2024 lalu, potensi PTM yang paling banyak adalah diabetes, hipertensi, dan gangguan pembuluh darah.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan, menunjukkan beberapa ASN terindikasi kurang sehat tubuhnya. Jadi melalui sosialisasi ini harapannya pola hidup yang kurang sehat dapat berubah menjadi lebih baik,” ujar husnul
Lebih jauh Husnul menjelaskan bahwa berdasarkan skrining kesehatan yang telah dilakukan, terdapat kurang lebih lima belas persen ASN terdeteksi hipertensi, sepuluh persen diabetes, dan kurang dari sepuluh persen terindikasi gangguan pembuluh darah. “Kalau persentase kelihatannya sedikit yang terdeteksi diabetes. Tapi dari jumlah 11.000 yang di- screening, jadi 1.100 orang yang terindikasi diabetes,” tambahnya.
Husnul menyebutkan jika PTM itu tidak serta-merta ada hubungannya langsung dengan beban kerja ASN, karena terdapat faktor internal maupun eksternal yang melatarbelakangi penyakit yang menyerang. “Faktor internal berasal dari kondisi dalam tubuh yang sudah terstruktur. Sedangkan faktor eksternal ada banyak faktor penyebabnya, antara lain dari pola hidup di rumah, di lingkungan sekitar, dan juga di lingkungan pekerjaan,” tambah husnul.(aji)