matarajawali.net – Kota Malang; Momen apel pagi di halaman depan Balaikota Malang, Senin (24/2), menjadi penanda dimulainya tugas pasangan Wahyu Hidayat – Ali Muthohirin sebagai Walikota dan Wakil Walikota Malang usai dilantik Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka Jakarta 20 Februari lalu.
Didapuk sebagai pimpinan apel menggantikan Walikota Malang yang sedang mengikuti kegiatan retret di Magelang, Ali Muthohirin meminta ijin alias “Kulo Nuwun” di hadapan ratusan ASN di Pemerintah Kota Malang. Jajaran pejabat Pemkot Malang mulai Sekretaris Daerah, staf ahli, asisten, kepala perangkat daerah, Direktur Perumda, hingga Camat dan Lurah juga hadir dalam apel pagi spesial itu.
Dalam sambutannya, Ali menyampaikan dirinya bersama Walikota Malang mengharapkan dukungan dan doa restu dari seluruh jajaran di Pemkot Malang untuk mengemban amanah lima tahun ke depan. Dirinya berharap visi misi untuk membawa Kota Malang semakin mbois berkelas dapat terealisasi selama masa kepemimpinannya.
“Hari ini, saya dengan Pak Walikota ijin kulo nuwun bertugas di Pemkot Malang. Kami berdua meminta dukungan Bapak ibu sekalian mensukseskan visi misi dan arah kebijakan Kota Malang mbois berkelas. Harapan kami, Bapak ibu sekalian bisa membantu dan bekerja keras selama lima tahun ke depan,” tegasnya.
Ali menambahkan di tengah tantangan birokrasi, Pengabdian dan loyalitas menjadi kunci keberhasilan. Sebagai barisan terdepan dan ujung tombak, Ali menekankan pentingnya kredibilitas ASN memberikan yang terbaik bagi masyarakat Kota Malang.
“Di tengah tantangan birokrasi seperti sekarang, saya harap ASN memiliki prinsip pengabdian dan loyalitas, tidak cuma kepada pimpinan tapi juga kepada masyarakat, jadi Bapak ibu sekalian sebagai garda depan wajib memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Kota Malang,”.
Terakhir, sebelum menutup sambutannya, Ali menyinggung prioritas yang akan dilakukannya dalam seratus hari kepemimpinannya bersama Walikota Malang Wahyu Hidayat. Dirinya mengatakan akan fokus pada program-program yang juga menjadi janji politiknya selama kampanye.
“Dalam seratus hari nanti, menjadi tolok ukur dan evaluasi prioritas, terutama program-program yang jadi arah kebijakan. Selain itu kita juga persiapan menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, maka perlu untuk kita persiapkan semuanya,” tutupnya.(Red)