Waktu Sekarang

18 April 2025 14:46

Ketua Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Kabupaten Bekasi Efendi Subandono Berikan Tanggapan Terkait Maraknya Tawuran Di Wilayah Bekasi

Kategori :

Share:

Share on facebook
Share on twitter
Share on pinterest
Share on linkedin
Share on whatsapp

matarajawali.net – Bekasi; Tawuran antar kelompok remaja kembali terjadi di Kabupaten Bekasi, kali ini merenggut nyawa seorang remaja berusia 17 tahun, M.A, warga Desa Karang Jaya, Kecamatan Pebayuran. Peristiwa tragis ini terjadi pada Minggu (26/1/2025) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB di Jalan Raya Pebayuran – Sukatani.

Menurut keterangan saksi mata, insiden bermula dari bentrokan dua kelompok remaja yang saling serang menggunakan berbagai senjata tajam seperti golok, pedang, celurit, hingga bambu. M.A dilaporkan tewas setelah disabet senjata tajam di lokasi kejadian.

Ketua Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Bekasi, Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar, membenarkan kejadian tersebut. “Benar, insiden tawuran terjadi dini hari tadi. Saat ini kami masih mendalami kasus ini dan mengidentifikasi para pelaku yang terlibat,” ujarnya pada Senin (27/1/2025).

Sebelumnya, aksi serupa juga viral di media sosial. Tawuran antar remaja di Babelan beberapa hari lalu memakan korban jiwa, dengan seorang remaja tewas di tempat. Dalam satu minggu terakhir, tercatat dua nyawa melayang akibat aksi brutal ini.

Ketua Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Kabupaten Bekasi, Efendi Subandono, turut angkat bicara terkait maraknya tawuran remaja di wilayah ini. Ia menyoroti lemahnya pengawasan terhadap remaja dan pentingnya sinergi semua pihak untuk mencegah aksi kekerasan serupa.

“Fenomena tawuran remaja ini sangat mengkhawatirkan. Dalam satu minggu saja, dua nyawa melayang akibat kekerasan ini. Kami mendesak pemerintah daerah, aparat kepolisian, dan masyarakat untuk bersatu padu mencari solusi konkret. Edukasi dan pengawasan terhadap remaja harus lebih ditingkatkan,” tegas Efendi.

Ia juga menyoroti peran keluarga dan lingkungan sekitar dalam memberikan pemahaman kepada generasi muda agar menghindari kekerasan. “Tawuran tidak hanya menimbulkan korban jiwa, tapi juga mencoreng citra masyarakat kita. Ini menjadi tanggung jawab bersama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi para remaja,” tambahnya.

Peristiwa ini kembali menjadi pengingat betapa pentingnya peran semua pihak dalam mencegah kekerasan di kalangan remaja. Tidak hanya aparat keamanan, keluarga, sekolah, dan masyarakat juga memiliki andil besar dalam memberikan edukasi tentang bahaya kekerasan.

“Kita harus memberikan pemahaman kepada remaja bahwa kekerasan bukanlah solusi. Keterlibatan aktif dari semua pihak, termasuk pemerintah, organisasi masyarakat, dan lembaga pendidikan, sangat dibutuhkan untuk membangun kesadaran generasi muda,” lanjut Efendi.

Polres Metro Bekasi saat ini terus melakukan penyelidikan dan berjanji akan menindak tegas para pelaku. Di sisi lain, masyarakat diimbau untuk segera melaporkan jika menemukan adanya potensi bentrokan antar kelompok remaja di wilayahnya.

Tragedi ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk lebih serius menangani isu tawuran remaja yang semakin memprihatinkan. Semoga keadilan bagi para korban segera terwujud, dan kita semua bisa bekerja sama untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang harmonis tanpa kekerasan.(Riz)

No Tag
Matarajawali
Di Post : 3 bulan Yang Lalu
Berita Serupa