Matarajawali.net-Situbondo; Acara tahunan ini menjadi bukti pelestarian budaya leluhur dan upaya masyarakat untuk menolak bala. Tradisi adu pukul menggunakan kayu majhelin/rotan ini tak hanya menarik minat warga setempat, namun dari luar desa Bugeman juga banyak yang menonton acara tersebut.
Hal ini suasana yang sangat meriah menyelimuti Desa Bugeman kec. Kendit kabupaten situbondo Jawa Timur saat menggelar tradisi ojung.
“Tradisi ojung ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga mengandung nilai-nilai luhur yang harus kita lestarikan,” ujar Kepala Desa Bugeman (Yuli).
Selain tradisi ojung, acara selamatan desa juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan lain seperti pertunjukan kesenian dan pameran produk UMKM.
Ritual adu pukul menggunakan seperti kayu manjelin ini dipercaya sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan upaya untuk menjaga keseimbangan alam.
“Menurut kepercayaan masyarakat, tradisi ojung dapat menolak berbagai macam bencana seperti penyakit, gagal panen, dan lain sebagainya,” jelas seorang sesepuh desa.
Dalam perkembangannya, tradisi ojung tidak hanya menjadi ajang adu ketangkasan, namun juga sebagai sarana untuk mempererat tali persaudaraan antar warga.ujarnya(sup)