Matarajawali.net-Kabupaten Malang; Dalam rangka gelar santunan ratusan anak yatim dan dhuafa, warga Dusun Pulesari galang donasi santunan ratusan anak yatim dan dhuafa yang dikemas dalam gebyar kesenian Mberot Bantengan Lereng Tengger Putro Tirto Aji di lapangan dusun pulesari Kelurahan Tirtomoyo Kecamatan Pakis kabupaten Malang. Minggu (29/09/2024) malam.
Enam kelompok kesenian Bantengan Lereng Tengger dari kecamatan Pakis tampil ciamik menggalang donasi diantaranya Bantengan Putro Tirto Aji, Putro Pulesari Tirtomoyo, Lembu Limousine, Putra Denta, dan Wisanggeni yang tampil sejak siang hingga malam hari dan dihadir ratusan warga baik lokal maupun luar daerah.
Berbagai tokoh masyarakat hadir membaur jadi satu dalam Galang Donasi melalui kegiatan Mberot dusun Pulesari, diantaranya tokoh masyarakat Abah Boy Kancil, Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Malang (DKKM) Ki Suroso, bahu membahu bersama ormas Pemuda Pancasila PAC Pakis, Banser dan komunitas seni Bantengan se-Malang Raya.
Santunan ratusan anak yatim dan dhuafa digelar tiap tahun oleh warga dusun Pulesari sendiri merupakan bentuk rasa syukur kepada sang pencipta atas nikmat dan karunia-Nya dengan kepedulian kepada anak yatim dan dhuafa melalui gelar berbagi dan santunan.
Ki Surono Ketua Paguyuban Kesenian Bantengan Putro Tirto Aji, inisiator Galang donasi santunan melalui kesenian Bantengan mengungkapkan kegiatan santunan akan digelar pada 3 Oktober 2024 oleh warga Dusun Pulesari Tirtomoyo.
“Galang donasi dan santunan anak yatim dan dhuafa yang digelar di Pulesari dengan menampilkan kesenian Bantengan merupakan yang pertama kali, sebagai bentuk kepedulian pelaku seni, khususnya kesenian Bantengan,” tutur Ki Surono.
Lebih lanjut, Ki Surono mengatakan jika Paguyuban Bantengan Putro Tirto Aji berdiri sejak 2020 dengan anggota kurang lebih 50 orang, melalui kesenian Bantengan tersebut dirinya berinisiatif menggalang donasi dari seluruh dana yang masuk dan hasil parkir.
“Saya mempunyai inisiatif untuk mengadakan penggalangan dana, nantinya seluruh dana yang masuk dari hasil parkir akan kita serahkan sepenuhnya kepada panitia pelaksana santunan kepada 122 orang dhuafa dan 43 anak yatim untuk saat ini,” jelasnya.
Sementara, Ketua DKKM Ki Suroso ditempat yang sama memberikan apresiasi atas kegiatan penggalangan dana untuk santunan anak yatim dan dhuafa, menurut Ki Suroso hal tersebut menunjukkan kepedulian para pelaku seni dengan warga sekitarnya terlebih yang membutuhkan bantuan dan uluran tangan.
“Ini menunjukkan bahwa pelaku kesenian Bantengan itu tidak selamanya hitam, semoga dengan adanya kegiatan ini bisa merubah pandangan dan perspektif masyarakat terhadap para pelaku kesenian utamanya Bantengan yang salah selama ini,” terang Ki Suroso.
Ki Suroso Ketua DKKM
Ada aturan main berkesenian Mendapat rekomendasi dari DKKM
Hal senada juga di ungkapkan
Edi Hartono salah satu panitia santunan dimana kegiatan yang digelar menurutnya sangat positif dan dijadikan agenda rutin tahunan dusun Pulesari ini.
“Kegiatan santunan anak Yatim dan Dhuafa yang digelar hari ini sekaligus dalam rangka Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Maulid Nabi yang rutin digelar dan panitia santunan akan memberikan santunan kepada 175 anak Yatim dan Dhuafa. Semoga dengan kegiatan ini setiap dana yang disalurkan dapat bermanfaat bagi yang menerimanya nanti,” pungkasnya