Waktu Sekarang

23 April 2025 21:48

Faktor Genetik Dan Terpapar Logam Berat, Penyebab Bibir Sumbing, Begini Penjelasan dr. Bobi Prabowo

Kategori :

Share:

Share on facebook
Share on twitter
Share on pinterest
Share on linkedin
Share on whatsapp

Matarajawali.net-Kab. Malang;  Orang tua wajib tahu dan mewaspadai penyebab bibir sumbing (Labioskizis) dan celah lelangit pada anak disebabkan dua faktor, yakni 40% dari faktor Genetik keturunan mutasi sel dan dampak lingkungan sebagai akibat paparan logam berat beresiko mengalami Labioskizis. Minggu (22/09/2024).

Hal tersebut diungkapkan Direktur RSUD Kanjuruhan dr. Bobi Prabowo, Sp.Em, KEC, M. Biomed usai mendampingi Bupati Malang Sanusi saat membuka giat pengabdian masyarakat berupa operasi bibir sumbing dan celah lelangit yang digelar di RSUD kanjuruan selama 2 hari sejak tanggal 20-21 September 2024.

Pria yang akrab disapa dr. Bobi menyebutkan tingginya kandungan timbal (Pb) salah satu logam berat yang ikut terkonsumsi diduga menjadi dalang kelainan Labioskizis (bibir sumbing)

      Foto: Direktur RSUD Kanjuruhan dr. Bobi Prabowo, Sp.Em, KEC, M. Biomed

“Paparan logam berat lainnya yang juga diduga dapat meningkatkan risiko bibir sumbing diantaranya kandungan arsenik, nikel, merkuri (Hg), dan kadmium (Cd),” beber Direktur termuda RSUD Kanjuruhan ini.

Lebih lanjut dr. Bobi menjelaskan bahwa Labioskizis atau bibir sumbing terjadi karena jaringan bibir pada janin tidak menyatu sempurna sebelum lahir, penyatuan jaringan bibir dan langit-langit mulut ini biasanya terjadi pada trimester pertama kehamilan.

“Labioskizis sendiri merupakan cacat lahir yang tidak bisa kembali normal dan tindakan operasi diperlukan dalam hal ini,” ujarnya.

Selain paparan logam berat, dr. Bobi mengatakan juga ada faktor lain yang dapat menyebabkan bibir sumbing yaitu faktor genetik keturunan, adanya mutasi sel dan defisiensi Asam Folat saat kehamilan.

Oleh sebab itu, dirinya akan terus melakukan sosialisasi terutama pada ibu hamil untuk rutin memeriksakan kehamilannya di posyandu agar diberikan nutrisi yang cukup untuk ibu dan bayinya

“Kalau dilihat genetik orang tuanya itu dulu Labioskizis, 40% kemungkinan orang tuanya menurunkan Labioskizis ke anaknya, itu kan mutasi gen, mutasi sel,” pungkasnya. (Agus)

No Tag
Matarajawali
Di Post : 7 bulan Yang Lalu
Berita Serupa