Matarajawali.net – Kota Malang, Sosialisasi dan Expo Sawit Baik Indonesia 2023 digelar oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), di Hotel Ragents Park Jalan Jagung Suprapto Kota Malang pada Sabtu (25/11/2023) malam.
Sosialisasi bertemakan “Hilirisasi Produk Turunan Kelapa Sawit Untuk Kebangkitan Ekonomi Kerakyatan tersebut Ir. Andreas Eddy Susetyo, M.M. Anggota Komisi XI DPR RI, Kepala Divisi UKMK BPDPKS Helmi Muhansah, Dosen Fak. Ekonomi dan Bisnis Prof. Dodi W Irawanto., Ph, dan Dosen Fak. Teknologi Pertanian UB, Dr. Ir. Ary Mustofa Ahmad., MP.
Dalam kesempatannya, Ir. Andreas Eddy Susetyo, M.M. menyampaikan sangat mendukung penuh acara Sosialisasi & Expo Sawit Baik Indonesia 2023 yang membawa tema “Hilirisasi Produk Turunan Kelapa Sawit untuk Kebangkitan Ekonomi Kerakyatan”.
“Kami sangat mendukung penuh kegiatan ini guna menguatkan pemahaman para peserta untuk lebih memahami tentang aspek-aspek positif dari kelapa sawit itu sendiri,” katanya
Anggota Komisi XI DPR RI ini berharap dengan adanya Sosialisasi Sawit Baik Indonesia 2023, para peserta dapat menerapkan apa-apa yang telah disampaikan oleh narasumber.
Sementara itu, Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurrachman melalui Kepala Divisi UKMK BPDPKS Helmi Muhansah menyampaikan bahwa tata kerja BPDPKS adalah menghimpun, mengelola dan menyalurkan dana yang berasal dari pungutan eksport sawit.
“Mulai penghimpunan dana, pengelolaan dana, penyaluran dana hingga dampaknya” kata Helmi.
Helmi juga memaparkan langkah strategis Pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan pekebun rakyat melalui BPDPKS yang disalurkan seyogyanya dapat memberikan dampak bagi peningkatan kesejahteraan petani.
“Program BPDPKS ini sesuai Perpres 61 Tahun 2015 Jo 66 tahun 2018 tentang peremajaan sawit rakyat, sarana dan prasarana perkebunan, pengembangan SDM, penelitian dan pengembangan, promosi, pemenuhan kebutuhan pangan, hilirisasi industri perkebunan kelapa sawit dan penyediaan dan pemanfaatan bahan bakar nabati” paparnya
Peran ini penting sawit bagi perekonomian. Indonesia dengan letak geografis yang berada di garis katulistiwa kurang dari 4 derajat lintang utara dan 4 derajat lintang selatan, sangat cocok bagi kelapa sawit.
“Untuk itu, Indonesia perlu menjaga ketersediaan pasokan minyak sawit agar produk turunannya bisa memacu kebangkitan ekonomi rakyat” ungkapnya (Cha)