Waktu Sekarang

21 Januari 2025 13:01

Ketua DPRD Kota Malang Hadiri Sarasehan Ulama-Umaro’ Wujudkan Thayyibatun Warobbun Ghofur

Kategori :

Share:

Share on facebook
Share on twitter
Share on pinterest
Share on linkedin
Share on whatsapp

Matarajawali.net – Kota Malang: Majelis Ulama Indonesia (MUI) Gelar Saresehan Ulama Umaro’ Ormas Islam dan Pondok Pesantren di Kota Malang tahun 2023 untuk mewujudkan Thoyyibatun Warobbun Ghofur, yang dilaksanakan di Hotel Sahid Montana II Kota Malang. Rabu (15/11).

Saresehan Ulama dan Umaro, Ormas Islam dan Pondok pesantren bertujuan menguatkan Pluralisme / Kemajemukan yang merupakan paham dalam sistem sosial anggota masyarakat selalu dalam kondisi hidup bersama dalam perbedaan sebagai modal toleransi dan kerukunan.

Dalam saresehan tersebut nampak sejumlah tokoh hadir, diantaranya Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika, Kabag Kesra Pemerintah Kota Malang, H.Mabrur, Ketua MUI Provinsi Jatim Prof Mas’ud Sai’d, Ketua Panitia MUI Kota Malang Drs.KH Ahmad Taufik Kusuma, Wakil Ketua MUI Kota Malang Dr.KH M.Qusyairi, TNI-Polri, tokoh Agama serta perwakilan ormas Islam Kota Malang.

Prof. H. M. Mas’ud Sa’id. MM. pH.D., selaku Ketua MUI provinsi Jawa Timur menekankan peran penting umat Islam dalam perdamaian, mengingat jika pada akhir-akhir ini, Islam juga disalah pahami oleh umatnya sendiri dan terkadang Islam dijadikan komoditi di perdagangan untuk kepentingan ekonomi politik dan keperluan lain.

“Keberagaman Sub Kultur, kepercayaan dan agama salah satu ciri natural Indonesia ialah bahwa kita terlahir secara beragam secara ideologis yang kemudian bersatu dalam Pancasila dan pembukaan UUD 45,” ujar Mas’ud.

Lebih lanjut Mas’ud mengungkapkan bahwa terdapat ketimpangan ekonomi kaya miskin, Timur Barat dan pekerja pemilik dimana keberagaman sosial ekonomi dan tingkat kesejahteraan disebabkan kondisi alamiah dan struktural.

“Islam adalah agama keselamatan dan perdamaian. Islam mengajak umatnya dan seluruh umat manusia lain, ajaran Islam yang Hakiki adalah agama yang memelihara Harmoni dan kerukunan” tegasnya.

Drs. H. Taufik Ahmad Kusumah selaku ketua panitia sarasehan, menyampaikan bahwa dengan adanya kegiatan ini, dirinya berharap anggota MUI, Tokoh agama dan Tokoh Masyarakat bisa bersinergi dalam menjaga dan mewujudkan harmonisasi kehidupan di kota Malang.

“Jadi kami selaku salah satu Ketua MUI yang membidangi komisi ukhuwah Ulama Umaroh dan hubungan antar umat beragama ingin sekali agar harmonisasi kehidupan masyarakat kota Malang itu tetap terjaga dan terus kita tingkatkan,” kata Taufik.

Saat disinggung terkait kegiatan tersebut dengan pemilu 2024, dirinya memastikan tidak ada kaitan dengan pileg dan pilpres tahun depan.

“Bahwa di awal tahun 2023, komisi Kami mempunyai dua agenda. Agenda pertama yang sudah kita laksanakan lebih dulu adalah halal bi halal yang kedua adalah salah satu yakni saresehan, mungkin situasi yang kebetulan saja,” ungkapnya.

Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika ditempat yang sama mengatakan jika program ini yang sangat diharapkan. Program MUI untuk melakukan sarasehan seperti ini yang paling tidak bisa diandalkan sebagai penyegaran.

“Internal di pondok pesantren, kemudian tokoh-tokoh agama diundang untuk menyamakan persepsi, apalagi menjelang pemilu 2024 mendatang biar tidak ada perpecahan. Kegiatan saresehan ini luar biasa dan bisa menjadi pembelajaran kita bersama,”pungkas Made. (Red-oc/ADV)

No Tag
Matarajawali
Di Post : 10:44
Berita Serupa