Waktu Sekarang

3 Desember 2024 00:57

Resmikan Masjid Raya Islamic Centre Jatim, Gubernur Khofifah Ajak Makmurkan Masjid dan Jemaahnya

Kategori :

Share:

Share on facebook
Share on twitter
Share on pinterest
Share on linkedin
Share on whatsapp

Foto: Gubernur Khofifah Ketika Membuka Masjid Raya Islamic Center di Surabaya

matarajawali.net-Surabaya: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan Masjid Raya Islamic Center Jawa Timur, Sabtu (18/3/2023).

Masjid yang didesain oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ini, siap difungsikan untuk masyarakat Jawa Timur dan diresmikan tepat menyambut datangnya Bulan Suci Ramadan.

“Kami ingin Masjid Raya Islamic Center ini menjadi adiknya Masjid Nasional Al Akbar, supaya proses memakmurkannya masjid raya ini bisa mengikuti format memakmurkan Masjid Nasional Al Akbar,” kata Gubernur Khofifah.

Lebih lanjut mantan Menteri Sosial ini menjelaskan, bahwa ada alasan tersendiri mengapa masjid ini dinamakan dengan Masjid Raya. Pasalnya untuk tingkat provinsi, maka penamaannya adalah menggunakan nama Masjid Raya.

Sedangkan untuk Jawa Timur, dikatakan Khofifah, belum memiliki Masjid Raya. Di Islamic Centre ini, sebelumnya sudah ada masjid, namun ukurannya kecil menyerupai musala.

Untuk itu, secara khusus sejak tahun 2020 lalu, pihaknya meminta agar dilakukan pembangunan masjid yang representatif untuk Jawa Timur, untuk dijadikan ikon untuk masjid tingkat provinsi.

“Karena saya rasa Jawa Timur sebagai provinsi dengan enam ribu pesantren, seyogyanya memiliki Masjid Raya. Maka, alhamdulillah hari ini kita bisa berkhidmat untuk bersama-sama melakukan peresmian Masjid Raya Islamic Centre Jawa Timur,” tegasnya.

Sebagaimana diketahui, pembangunan masjid ini menggunakan dana APBD Provinsi Jawa Timur. Masjid Raya ini berdiri di atas lahan seluas 6.406 m2 dengan luas bangunan mencapai 5.800 m2.

Masjid ini mampu menampung 3.630 jemaah. 1584 jemaah di lantai 1, 1046 jemaah di lantai 2, dan 1.000 jemaah di halaman masjid.

Pembangunan masjid ini diawali dengan penentuan konsep desain pada tahun 2020, perencanaan pada tahun 2021, pembangunan fisiknya selama 7 bulan dan mulai dilaksanakan pembangunannya pada bulan September tahun 2022.

Fasad masjid ini mengandung beberapa makna, seperti bentuk fasad miring membuka ke atas sebagai perumpamaan tangan yang terbuka menengadah, memanjatkan doa.

Kemudian fasad kotak-kotak dengan nama-nama kabupaten/kota se-Jatim pada modul kotak berbagai warna yang disusun acak, sebagai representasi kebersamaan dalam keberagaman.

Sedangkan mihrab terbuka menghadap kiblat dan taman (alam) dengan satu titik fokus, mengingatkan pada kebesaran dan keesaan Allah SWT.

Dan fasad waffle juga berfungsi sebagai kulit kedua untuk mengurangi intensitas panas matahari yang masuk, akan menurunkan beban pendingin buatan.

“Mohon doa, mari memakmurkan masjid dan memakmurkan jemaahnya. Karena ini harus dilakukan bersama-sama. Sehingga proses dakwah bil maal bisa dilakukan seiring dengan layanan masjid termasuk Masjid Raya Islamic Center Jatim,” tegas Khofifah.

Tidak hanya itu, terkait upaya memakmurkan jemaah, Khofifah menyebut, bahwa di masjid ini juga ada kantor Baznas Jatim. Pasalnya Baznas memiliki sangat banyak program pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat termasuk didalamnya Zakat Produktif.

Tidak hanya itu, selain dalam hal pemberdayaan ekonomi, Gubernur Khofifah juga menginginkan agar masjid ini bisa memberikan tambahan ilmu bagi jemaah.

“Jadi selain untuk beribadah dan pemberdayaan ekonomi, harapannya tempat ini bisa dijadikan wadah sebagai berbagi ilmu dari para pakar yang dimungkinkan hadir,” tandasnya.(ila/ad)

No Tag
Matarajawali
Di Post : 09:23
Berita Serupa
Kategori 1
Kategori 3
Kategori 2
Kategori 4