Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tqnjung Perak AKP Ryzi Wicaksana menunjukan barang bukti baju sekolah waktu di pakai korban dikeroyok
matarajawali.net-Surabaya; Usai menerima informasi adanya pelajar SMP di Surabaya yang menjadi korban pengeroyokan, Anggota Polres Pelabuhan Tanjung Perak bersama Polsek Pabean Cantikan langsung melakukan pendalaman.
Perlu diketahui, seorang pelajar SMP di Surabaya menjadi korban pengeroyokan oleh belasan pelajar lainnya pada Selasa (07/03/2023) usai pulang sekolah di Lapangan Futsal Dwikora Sawah Pulo.
Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak, AKP Ryzki Wicaksana menjelaskan jika dari hasil pemeriksaan sementara, tangan korban patah lantaran sempat tertabrak motor saat dikejar belasan pelajar yang hendak mengeroyok.
“Korban lari ke arah jalan raya. Pada saat lari korban tidak mengetahui terdapat sepeda motor yang lewat,” ujar Ryzki, Jumat siang (10/03/2023).
Ryzki menambahkan jika saat ini pihaknya masih memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan berbagai barang bukti yang diperlukan untuk mengetahui siapa saja yang terlibat dalam aksi tersebut.
“Masih penyelidikan, mohon bersabar,” imbuhnya.
Senada dengan Ryzki, Kapolsek Pabean Cantikan, Kompol M Suhud saat dikonfirmasi awak media juga mengatakan hingga kini pihaknya masih dalam tahap pemeriksaan. Rencananya, pihak kepolisian akan memediasi keluarga korban dan sejumlah pelaku yang sudah di identifikasi dengan fasilitas dari sekolah korban.
“Insiden itu dipicu gegara permasalahan anak-anak atau pelajar semata. Untuk mediasi, mengingat masih sesama pelajar, akan kita libatkan kepala sekolah, lurah, dan orangtua,” tegasnya.
Sebelumnya MS (16) siswa SMP di Surabaya harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit (RS) PHC Surabaya dengan kondisi tak sadarkan diri. Dia mengalami patah tulang usai dikeroyok sesama pelajar, Selasa (07/03/2023) siang.
Salah satu kerabat korban, Sukron menjelaskan, jika kejadian tersebut terjadi saat MS pulang sekolah. Ia lantas dicegat di Lapangan Futsal Dwikora Sawah Pulo dan dipukuli sejumlah pelajar SMP dan SMA.
“Kemarin sempat tidak sadarkan diri di RS Al Irsyad, lalu dirujuk di RS PHC. Sekarang kondisinya sudah sadar. Ponakan saya ada bersama orang tuanya di RS PHC,” kata Sukron, Rabu (08/03/2023).
MS juga mengalami sejumlah luka memar dan lecet di sekujur badannya. Sukron menegaskan pihaknya sudah melaporkan peristiwa ini ke Polsek Semampir dan meminta pelaku ditindak seadil-adilnya. Selain itu, menurut Sukron, pihak sekolah dari para pelaku harus kooperatif dan tidak menutup-nutupi pelaku dengan dalih masih pelajar
“Saya harap, pelaku segera ditangkap terlebih dahulu supaya ada titik jelas. Keluarga menuntut keadilan atas peristiwa ini. Kita juga minta pihak sekolah untuk kooperatif. Jangan menyalahkan salah satu pihak dan berusaha menutup-nutupi,” sambung Sukron.(ila/ad)