Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji bersama Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak resmi membuka Festival Tong Tong Night Market
Festival Tong Tong Night Market (TTNM) Di taman Tjerme kembali di buka pada jum’at (29/7) kemarin. Festival yang sempat vakum selama dua tahun ini di buka swecara langsung oleh Walikota Malang Drs.H. Sutiaji. Vakumnya festival Tong Tong Night Market (TTNM) ini disebabkan pandemi covid 19
Festival TTNM digelar digelar mulai 29-31 Juli 2022 dan di depan Hotel The Shalimar Boutique Malang. Berbagai tentang kuliner, mulai dari panganan lokal hingga panganan khas Belanda turut meramaikan gelaran festival tersebut.
Dalam sambutannya Walikota Malang Drs.H. Sutiaji mengungkapakan jika festival sepeti ini mesti digelar setiap tahunnya. Banyak pelajaran yang kita dapatkan dari festival seperti ini, selain kita dapat belajar sejarah tintang suasana di zaman dahulu, kita juga dapat menikmati kuliner tempo dulu.
“Kota Malang ini kan sejak zaman Belanda dulu sudah di-setting sebagai kota untuk tempat tinggal. Banyak orang yang harapannya bisa tinggal di sini. Diharapkan ini yang mampu kita pertahankan, bagaimana supaya orang senang datang ke kota ini,” tuturnya.
Hadir pula dalam pembukaan Festival TTNM Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak. Orang nomer dua di Jatim ini menyampakan, Kota Malang sebagai kota terbesar kedua di Jatim sangatlah berpotensi untuk mempromosikan wisata sebagai kota haritage.
“Malang ini kota yang menurut saya punya potensi luar biasa menjadi kota heritage, kota wisata yang indah yang harus diisi dengan kegiatan-kegiatan seperti ini,” ungkap Cak Emil sapaan Akrab Wakil Gubernur Jatim ini.
Acara seperti sangat ini memiliki efek besar dalam menarik wisatawan untuk datang ke Kota malang, dan juga berkisanambungan untuk berbagai aspek dalam memajukan potensi kota Malang.
“Jika dilihat kontribusi pariwisata, kita lihat dari sektor akomodasi saja, itu menyumbang 7% dari total perekonomian Jawa Timur. Jika pariwisata bisa bangkit, diharapkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) juga bisa maju. Karena UMKM sendiri menyumbang 57% dari perekonomian Jawa Timur. Jadi sangat besar dampaknya bagi masyarakat,” pungkasnya.(*)
.