Waktu Sekarang

6 Oktober 2024 05:30

ubernur Khofifah : Sektor Pertanian Menjadi Tumpuan Utama dalam Pemulihan Ekonomi Akibat Pandemi Covid-19

Kategori :

Share:

Share on facebook
Share on twitter
Share on pinterest
Share on linkedin
Share on whatsapp

SURABAYA MATARAJAWALI.NET –  Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut sektor pertanian sebagai tumpuan utama dalam pemulihan ekonomi akibat Pandemi Covid-19. Sektor pertanian dan perikanan Jatim, kata dia, tumbuh positif selama pandemi disaat sektor lain mengalami kontraksi yang cukup dalam.

“Di tahun 2020 dan 2021 kami (Jawa Timur) untuk pertama kali dalam kurun waktu sepuluh tahun terahir untuk produksi gabah tertinggi secara nasional. Hal tersebut mampu kembali dipertahankan pada 2021,” ujar Gubernur Khofifah saat temu silaturrahim bersama beberapa kepala daerah di Hotel Shangri-La Surabaya, Selasa (1/3/2022) malam.

Lebih lanjut Khofifah mengatakan, dari rilis Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, Jawa Timur menduduki peringat pertama penghasil padi terbesar di Indonesia dengan total 9.91 juta ton GKG (Gabah Kering Giling). Sebelumnya, pada tahun 2020, Jatim juga menduduki peringat pertama penghasil padi terbesar di Indonesia dengan total 9.94 juta ton GKG dari luas panen sebesar 1.75 juta Ha.

Berdasarkan data tersebut, Jatim masih mempertahankan posisinya sebagai produsen padi terbesar di Indonesia, disusul provinsi lain di Indonesia yaitu Jawa Tengah dengan produksi sebesar 9,8 juta ton GKG, Jawa Barat dengan produksi sebesar 9,4 juta ton GKG, Sulawesi Selatan dengan produksi sebesar 5,2 juta ton GKG, Sumatera Selatan dengan produksi sebesar 2,5 juta ton GKG.

Tak hanya surplus beras, Khofifah juga menjelaskan jika Jawa Timur juga memiliki jumlah populasi sapi potong tertinggi di Indonesia, yakni 4,93 juta ekor per 31 Desember 2021.
Dalam kurun waktu 2019-2021, desa tertinggal di Jatim yang semua masih tersisa 343 desa tertinggal pada Juli 2019, maka menurut Indeks Desa Membangun yang dikeluarkan Kemendes/ PDTT pada Juli 2021, Jawa Timur dinyatakan bebas desa tertinggal.

“Bapak Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo) sangat sering ke Jawa Timur. Tidak hanya pangan yang menjadi perhatian, namun juga peternakan. Sehingga produksi pertanian dan peternakan kami sangat bagus,” ujar Khofifah.

Otomatis, lanjut Khofifah, kesejahteraan tersebut berdampak pada penurunan kemiskinan yang dicatatkan oleh Jawa Timur. Dimana Jawa Timur sendiri pada Maret hingga September 2021 menyumbang penurunan kemiskinan mencapai 313.130 orang setara dengan 30% dari total penurunan kemiskinan secara nasional. (red)

No Tag
Matarajawali
Di Post : 22:22
Berita Serupa